"Segelap-gelap malam Ben, gelap lagi dunia mama tanpamu. Sehening-hening dnihari, sunyi lagi hidup ini tiadamu. Payah sungguh mata mama nak lena, takut langsung tak terjaga. Saban hari mama doakan kepulanganmu, mama impikan wajah manjamu di muka pintu. langkah gagahmu masuk ke rumah memelukku. Ya, Tuhan, sengsara sungguh menanggung rindu. Remuk rendam hati ini dipukul bimbang. Mama menghitung malam menghitung siang, memohon nyawa sehari lagi sehingga Ben pulang. Doa mama, Ben tabah di sana . Sabar, walau seberat mana. Mama tak boleh bayangkan kacau di jiwa anakanda, mama hanya mampu meminta Ben dirahmati-Nya. Mama teramat merinduimu, sayang. Pada Ramadhan lalu, mama tak dapat bayangkan bagaimana Ben berbuka, setelah 31 tahun Ramadhan kita bersama. Mama pasti tak tertelan ait diminum, tatkala azan, air mata menikam di kerongkong. Entah sampai bila, resah rindu ini menyesak di dada kita Ben. Entah sampai bila kita meraung sepi, berulam air mata. Mungkinkah kita sempat, Ben? Akankah kita sempat? Atau hanya di akhirat?" - Mama
Sumber : Majalah MIDI
Coretan Azean Irdawaty kepada anak kesayangnya Benjy. Kasih seorang ibu hingga ke hujung nyawa. sedih plak bila baca. Hai... bila la nak merasa jadi ibu..